Sebelum menjadi Desa Margomulyo pada awalnya adalah pemukiman Transmigrasi swakarsa Bentiring yang dihuni sejak tahun 1983, merupakan Proyek Uji Coba Pemerintah Daerah Propinsi Bengkulu untuk mencari pola yang murah dan efektif dengan administrasi yang sederhana untuk memukimkan secara teratur para tansmigransi swakarsa yang berdatangan ke Bengkulu.
Pemikiran tentang proyek ini timbul dari pengamatan :
- Dengan lancarnya transportasi dan komunikasi antara pulau Jawa dan Propinsi Bengkulu, transmigran spontan yang berdatangan lebih besar dari yang diperkirakan. Transmigran spontan ini apabila tidak diatur akan menempati tanah – tanah secara tidak teratur, dan menduduki hutan lindung.
- Telah adanya pemukiman pendatang spontan dari propinsi selain pulau Jawa yang meskipun memperoleh fasilitas Pemerintah sangat minim dengan semangat yang tinggi telah menjadi desa produktif dan maju.
- Berkembangnya Kota Bengkulu menjadi kota pelabuhan yang besar membutuhkan tenaga kerja yang lebih besar.
Dalam rangka mewujudkan pemikiran tersebut pada tahun 1982 mulai dilaksanakan penentuan Desa Bentiring untuk menjadi lokasi proyek uji coba transmigrasi swakarsa berdasarkan :
- Permintaan dari masyarakat setempat yang disampaikan oleh depati (Kepala Desa) yang bersangkutan kepada Gubernur Tingkat I Propinsi Bengkulu pada waktu itu (Bapak Suprapto) agar penduduknya yang sangat kurang dapat ditambah, tanahnya dapat dikelola dengan baik, daerahnya terbuka untuk pembangunan dengan harapan dapat dibangun jalan – jalan yang membuka isolasi Desa Bentiring dan sekitarnya.
- Desa Bentiring tidak jauh dari Kota Bengkulu dan pelabuhan samudra pulau Baai guna memenuhi persyaratan untuk sumber tenaga kerja yang dibutuhkan.
Konsep Dasar penduduk proyek uji coba :
- Penduduk lokasi pemukiman yang diatur kembali mengolah tanah secara langsung yang berkehidupan miskin.
- Transmigrasi swakarsa yang datang dari luar yang datang ke Bengkulu bersama keluarga yang berbadan sehat dan berkelakuan baik.
Realisasi konsep dasar tersebut mengalami perubahan yaitu :
- Dari daerah asal calon penduduk proyek uji coba mendapatkan bantuan pengangkutan dari Pulau Jawa Ke Bengkulu oleh Departemen transmigrasi.
- Dipermukiman transmigrasi uji coba tidak mendirikan rumah sendiri tetapi telah didirikan rumah tumbuh.
- Mendapatkan bantuan biaya perjalanan dan biaya penyempurnaan rumah dan Pemerintah Daerah pengirim (tempat asal pulau Jawa)
Pemukiman ini berasal dari Propinsi Jawa Timur 225 KK (Kabupaten Nganjuk, 125 KK, dan Kabupaten Jombang 100 KK) dan Propinsi Jawa Tengah 200 KK (Kabupaten Boyolali 50 KK, Kabupaten Magelang 50 KK, Kabupaten Cilacap 50 KK dan Kabupaten Banjarnegara 50 KK) dengan jumlah KK pada waktu itu tahun 1983 425 KK dengan jumlah jiwa 1.925 jiwa. Namun pada saat ini pertambahan penduduk tidak kurang dari 610 KK dengan jumlah jiwa 2.075 jiwa (tahun 2009)
Pada Tahun 1983 telah dibentuk 2 (dua) Desa yakni Desa Margo Mulyo dengan Kecamatan Talang Empat dan Pematang Rejo dengan Kecamatan Pondok Kepala. Seiring dengan perubahan zaman secara drastis terjadi perubahan sejak tahun 1990 dengan disatukannya kedua desa tersebut menjadi satu desa yaitu Desa Harapan Makmur dengan Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Utara (pada waktu itu). Sekaligus sebagai realisasi penyerahan pembinaan dari Departemen Transmigrasi kepada pemerintah Propinsi Bengkulu dengan status desa belum definitif.
Desa Harapan Makmur Ex transmigrasi swakarsa Bentiring berbeda dengan pelaksanaan transmigrasi di daerah lain di Indonesia. Pola yang dikembangkan adalah pola keswadayaan dari warga transmigrasi dan Pemda selaku pengirim transmigran. Seiring dengan berkembangnya pembangunan serta mekarnya Kabupaten Bengkulu Tengah yang berpisah dari Kabupaten Bengkulu Utara Maka Desa Margo Mulyo pun mengalami perubahan dengan mekar dari Desa Harapan Makmur yang secara resmi telah berdiri secara sah menjadi Desa definitif pada tanggal 19 Januari 2012 . Hingga saat ini kehidupan masih diwarnai dengan tingkat swadaya masyarakat yang cukup tinggi, walaupun masih adanya ketergantungan dengan pihak luar. Namun demikian berkat optimis, tekat dan kemauan yang kuat mereka mampu menyelesaikan masalah dan tantangan yang dihadapi dengan memanfaatkan sumberdaya manusia yang ada se-optimal mungkin. MARGO MULYO BANGKIT MEMBANGUN.
Dengan status definitif, Insya Allah gelora dan kiprah masyarakat dalam pembangunan akan semakin terpacu dengan cepat, apalagi dengan adanya lapangan kerja yang memadai. Untuk itu kami pihak Desa akan mencoba menyajikan sekelumit catatan kecil yang kami himpun dari berbagai kalangan baik, Petugas dari Dinas Pemerintah/Instansi yang ada di Desa Margomulyo, Perangkat Desa, Tokoh Masyarakat, Ulama, Lembaga Swadaya Masyarakat, LMD serta pihak lain yang dianggap berkompeten. Guna memudahkan penyusunan dan penyempurnaan data informasi yang masuk, maka kami pihak desa membentuk sebuah TIM PENYUSUN dari berbagai tokoh masyarakat, Perangkat Desa, Tokoh Pendidikan, Ketua yayasan lembaga Swadaya Masyarakat dan oleh TIM PENYUSUN diberi Judul “DESA MARGOMULYO SELAYANG PANDANG ”.